FLORA DAN FAUNA INDONESIA

 FLORA DAN FAUNA INDONESIA
Dasar Hukum
·         UU No. 5 Tahun tentang KSDAHE
·         UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
·         PP No. 13 Tahun 1994 tentang Perburuan Satwa Liar
·         PP No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar
·         PP No. 8 Tahun 1999 tentang Pemanfaatan Tumbuhan dan Satwa Liar
·         PP No. 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan
·         PP No. 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam
Keanekaragaman Hayati adalah, semua bentuk yang terdapat dimuka bumi ini, yaitu semua jenis tumbuhan, hewan dan mikro-organisme, beserta pembawa sifat (Gen) yang dimiliki setiap makhluk hidup dan ekosistem kompleks yang terbentuk akibat keberadaan mereka.
Tiga Tingkatan Keanekaragaman Hayati
·         Variasi genetic
Keanekaragaman genetik spesies diperlukan untuk menjaga kemampuan reproduksi, kekebalan terhadap penyakit/kemampuan beradaptasi dengan lingkungan.
·         Tingkat Spesies
Keanekaragaman spesies menyediakan sumberdaya dan alternative bagi manusia sehingga dapat dimanfaatkan secara langsung/tidak untuk memenuhi kebutuhan makan, tempat tinggal dan obat – obatan dll.
·         Variasi Komunitas dan Ekosistem
Diperkirakan Indonesia memiliki sekitar 90 tipe ekosistem, mulai dari padang salju di Puncak Jaya Wijaya, Alpin, Subpegunungan, pegunungan hingga hutan dataran rendah, hutan pantai, padang rumput, savana, lahan basah, muara dan pesisir pantai, mangrove, padang lamun, terumbu karang, hingga perairan laut dalam
Kondisi Flora dan Fauna
1)      Fauna
Fauna di Indonesia memiliki keunikan tersendiri karena secara geografis terletak pada perbatasan lempengan Asia Purba dan Lempengan Australia, hal ini menyebabkan perbedaan tipe tipe fauna dikawasan barat, tengah dan timur Indonesia,
·         Sekitar 12% spesies binatang menyusui (515 spesies, 39% endemik), kedua di Dunia.
·         Sekitar 7,3% spesies reptilia (511 spesies, 150 endemik) dari total keempat di dunia.
·         Sekitar 17% spesies burung (1531 spesies, 379 endemik), urutan kelima di dunia.
·         Sekitar 270 spesies amfibi, 100 endemik, urutan keenam di dunia.
·         Sekitar 2.828 spesies bianatang invertebrate, selain ikan air tawar.
·         Indonesia memiliki 35 spesies primate (urutan keempat, 18% endemic)
·         Dan 121 spesies kupu – kupu (44% endemik).
·         Indonesia juga memiliki keanekaragaman air tawar, yaitu sekitar 1400 spesies.
Berdasarkan tinjauan zoology, Indonesia mempunyai perbedaan jenis fauna antara bagian barat, tengah dan timur. Wallace membagi fauna di Indonesia menjadi 3 tipe yaitu,
Ø  Fauna tipe Asiatis (Asiatic) fauna tipe Asistis ini meliputi fauna yang berada di wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali. Di wilayah ini terdapat banyak jenis fauna menyusui dan berukuran besar. Terdapat banyak jenis kera dan ikan air tawar serta tidak banyak memiliki jenis burung berwarna. Jenis fauna yang banyak ditemukan di wilayah ini antara lain orang utan, monyet proboscis, badak, harimau, rusa, burung heron dan burung merak.
Ø  Fauna tipe Peralihan (Austral Asiatic) meliputi fauna yang berada di wilayah Selawesi dan Kepulauan Nusa Tenggara Bagian Tengah. Di wilayah ini banyak terdapat hewan endemis. Jenis fauna yang terdapat diwilayah ini antara lain, babi rusa, kuda, kuskus, anoa dan komodo.
Ø  Fauna tipe Australis (Australic) meliputi fauna yang terdapat di Kepulauan Aru dan wilayah Papua. Di wilayah ini banyak ditemukan binatang menyusui berukuran kecil dan binatang berkantung. Jenis fauna yang ditemui diwilayah ini antara lain, kanguru, burung cendrawasih, kakatua, nuri, kasuari, dan walabi.

2)      Flora
Indonesia dianggap memiliki flora yang unggul di dunia dan dianggap sebagai salah satu pusat keanekaragaman tanaman ekonomi di dunia.
Keanekaragaman tumbuhan Indonesia menduduki peringkat lima besar di dunia yaitu, memiliki lebih dari 38.000 spesies, sekitar 55% endemic.
Berdasarkan pendekatan biogeografi kekayaan hayati Indonesia dibagi atas dua kelompok yaitu, Indo Malayan dan Indo Australian. Di daerah peralihannya ditandai dengan garis Wallacea.
·         Kelompok Indo Malayan, meliputi tanaman yang ada di Indonesia Barat yaitu, Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Bali.
·         Kelompok Indo Australian, meliputi tanaman yang ada di kawasan Indonesia Timur yaitu, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
Perbedaan karakteristik flora di kedua wilayah tersebut adalah,
Ø  Indonesia Bagian Timur, memiliki jenis meranti – merantian yang sedikit, tidak memiliki rotan, terdapat hutan kayu putih, berbagai jenis tumbuhan matoa dan memiliki tumbuhan sagu tapi tidak terdapat tumbuhan jenis nangka.

Ø  Indonesia Bagian Barat, memiliki jenis meranti – merantian, terdapat jenis rotan, tidak memiliki hutan kayu putih, memiliki berbagai jenis nangka dan memiliki jenis sagu yang sedikit.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL (PRA)

Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Interpretasi dan Ekowisata